Muhammad Azwad, gelandang serang naturalisasi berdarah Maroko dan Jawa punya peluang besar berseragam PSMS Divisi Utama LPIS. Muhammad Azwad datang bersamaan dengan pemain asing Mohammed Sylla asal Sierra Leone, Sabtu (6/4) lalu. Keduanya didatangkan sponsor PSMS, CILO Sport. Keduanya sudah ikut dalam uji tanding akhir pekan kemarin, dan menjalani latihan Senin (8/4) sore di Stadion Kebun Bunga, PSMS.
Pelatih Kepala PSMS LPIS, Edy Syahputra menjelaskan, Muhammad Azwad mampu beradaptasi dengan baik dengan ritme dan karakter permainan khas anak Medan. "Jadi dari penilaian saya untuk kedua pemain ini, Azwad cukup layak. Alasannya skillnya lumayan bagus, dia ada karakter kerasnya. Dia mudah beradaptasi saat saya bilang ke dia sepakbola Medan itu berani dan keras. Azwad berhasil menunjukkannya. Kalau Sylla belum nampak perkembangannya," ujarnya usai latihan.
Edy menambahkan, dengan label sebagai naturalisasi dan baru berusia 19 tahun, Azwad masih bisa berkembang dan diarahkan. "Kalau diantara dua orang ini (Azwad dan Sylla) berpeluang di Azwad, karena dia juga cukup berkontribusi di lapangan. Sementara Sylla sebagai gelandang bertahan belum menunjukkan permainan terbaiknya dan bukan tipikal pemain keras," jelasnya.
Pun demikian, Edy bilang penilaian terakhir untuk keduanya akan dimantapkan dalam stimulasi di Stadion Teladan, Selasa (9/4) sore. "Besok keputusan akhirnya," tegasnya.
Soal kuota pemain asing, Edy tidak memaksakan. Menurutnya, jika pada penilaian akhir Azwad terpilih, maka bisa saja PSMS LPIS yang baru menerima rilis jadwal main tanggal 16 April lawan PSP ini tampil tanpa pemain asing. "Bisa jadi seperti itu, karena Azwad juga hitungannya pemain Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, dalam latihan lanjutan Saktiawan Sinaga dkk Senin sore, tim pelatih memfokuskan pada umpan crossing yang berakhir pada finishing tim. Ini ditekankan pelatih, lantaran dalam sesi uji coba di Langkat, akhir pekan kemarin, banyak umpan crossing yang belum menjadi gol. "Jadi evaluasi dari uji coba kemarin, kami lemah di crossing yang berakhir pada finishing," timpal Edy.
Selain itu, Edy juga membagi dua tim dalam latihan. Tim pelapis difokuskan pada permainan kolektif. "Kami memaksimalkan pemain-pemain pelapis dengan kemampuan permainan kolektif. Kalau crossing untuk semua pemain," pungkasnya. (gk-38)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar